Opini oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes
Saat tulisan ini mulai dibuat, saya barusaja menyelesaikan
Rekaman PodCast di SentanaTV semalam bersama host Mas Mikhael Sinaga dan dua
Narasumber lain: Pak Janes Siahaan dan Pak Pdt James Simorangkir. InshaaAllah
hasilnya akan tayang hari ini atau maksimal besok. Topik yang dibicarakan seputar
issue-issue aktual selama seminggu terakhir, mulai dari Video / Film bisu
misterius Fufufafa saat Retret di Akmil, Kisah Film Loetoeng Kesaroeng dan
Wayang Anoman Obong, serta Korupsi Pertamina akibat Pertamax Oplosan yang
sangat membagongkan (baca: kebalikan dari membanggakan).
Seminggu terakhir ini memang semakin banyak saja kasus-kasus
lama peninggalan Rezim Jokowi sebelumnya yang terkuak, lihat saja kasus BBM
Pertamax "Oplosan" hasil pencampuran yang disebutnya
"blend", padahal artinya sama antata memblending dan mengoplos (Ini
mengingatkan pada perbedaan terminologi konyol yang pernah dikatakan Jokowi
beberapa tahun lalu antara "mudik" dan "pulang kampung"),
alias sama saja sami mawon, masyarakat sudah cerdas untuk bisa mudah dibohongi
lagi.
Pengoplosan Pertamax yang seharusnya memiliki RON (Research
Octane Number) memang tindakan kriminal yang sangat merugikan masyarakat.
Karena RON adalah sebuah indeks oktan yang digunakan untuk menilai kualitas
bahan bakar kendaraan, khususnya bahan bakar bensin. RON mengukur kemampuan
bahan bakar untuk mengatasi tekanan dan pemanasan dalam mesin tanpa mengalami
detak api yang tidak terkendali yang disebut knocking atau "ngiklik"
dalam istilah bengkel yang bisa mengakibatkan mesin rusak jika terus dipaksakan.
Pertamax yang seharusnya memiliki RON-92 ternyata dibuat
dengan materi RON-90 atau sekualitas Pertalite, bahkan ada indikasi dioplos
juga dengan RON-88 yang hanya sekualitas Premium, sungguh sebuah tindakan jahat
yang sangat tidak terpuji. Kegiatan ilegal di Pertamina ini menurut Kejaksaan
Agung sudah berlangsung semenjak tahun 2018 sampai 2023 alias selama 5 tahun
dan itu semua jaman Rezim Jokowi. Kerugian negara dan Masyarakat yang dialami
bisa mencapai hampir 1000 Trilyun besarnya, sungguh sangat fantastis dan
menjadi "Juara Liga Korupsi Indonesia" sementara ini.
Oleh karenanya dalam PodCast tersebut saya menampilkan lagi
Wayang "Petruk Ratu" yang selama 10 tahun berkuasa di Indonesia dan
melakukan penggarongan di hampir semua lini sumber daya yang ada, mulai dari
Sumber Daya Manusia hingga Alam semua dikorupsi untuk kepentingan dinasti,
kroni dah oligarkinya. Sangat tepat dengan visualisasi Petruk Ratu alias Prabu
Kantong Bolong (ingat tipuan dia soal kantong kanan dan kantong kiri yang
berisi 11 ribu Trilyun?) serta disebut Prabu Welgeduwelbeh karena Cuek beybeh
alias tak peduli erhadap nasib penderitaan rakyatnya akibat harus menanggung
ambisi dia dan keluarganya.
Bila diingat soal Petruk dadi Ratu ini sebenarnya pernah
saya sampaikan juga dalam tayangan ILC (Indonesia Lawyer Club) di TVone 7
(tujuh) tahun silam, tepatnya hari Rabu, 11/04/2018 yang bisa dilihat linknya
melalui YouTube ini youtu.be/UH-kDilQkgA Saat itu saya katakan bahwa
kelihatannya Petruk Ratu itu wujudnya polos, lugu, ndeso, kampungan alias
tampaknya bersahaja, namun sebenarnya dia adalah sosok yang jahat. Statemen
saya saat itu sampai membuat geger seluruh Narasumber yang ada dan menjadikan
kalimat penutup segmen oleh Host Pak Karni Ilyas. Kini ILC sudah tidak ada lagi
Live-nya di TVone karena ada pengakuan dilarang tayang oleh Rezim Jokowi,
tetapi tetap eksis di YouTube.
Selain Petruk Ratu, Tokoh Wayang yang saya tampilkan saat
PodCast di SentanaTV adalah tokoh Anoman, atau biasa disebut Hanoman / Hanuman.
Kisah Anoman dalam dunia wayang, terutama dalam tradisi wayang kulit Jawa,
merupakan salah satu cerita yang paling populer dan penuh makna. Anoman adalah
tokoh kera putih yang sangat sakti dalam epos Ramayana. Ia dikenal sebagai
sosok yang setia, bijaksana, dan memiliki kekuatan luar biasa. Kisah Anoman
sering dipentaskan dalam berbagai lakon wayang, salah satunya adalah Lakon
Anoman Obong (= Hanoman yang mengorbankan dirinya untuk terbakar demi
menyelamatkan Dewi Shinta).
Anoman sendiri adalah putra dari Anjani (seorang bidadari)
dan Batara Bayu (dewa angin). Ia merupakan titisan Batara Guru, dewa tertinggi
dalam kepercayaan Hindu-Jawa. Anoman memiliki kesaktian yang luar biasa,
seperti kemampuan terbang, mengubah ukuran tubuh, dan kekuatan fisik yang tak
tertandingi. Ia juga dikenal sebagai simbol kesetiaan, kebijaksanaan, dan
pengabdian. Dalam epos Ramayana, Anoman adalah panglima pasukan kera yang
membantu Prabu Rama (titisan Batara Wisnu) dalam usahanya menyelamatkan Dewi
Shinta (istri Rama) yang diculik oleh Rahwana, raja raksasa dari Alengka.
Lakon Anoman Obong adalah salah satu kisah paling terkenal
dalam dunia wayang yang menggambarkan kesetiaan dan pengorbanan Anoman. Cerita
ini terjadi setelah Anoman berhasil menemukan Dewi Shinta di Alengka dan
membakar kerajaan Rahwana dengan ekornya yang tadinya dibakar setelah dia
tertangkap. Namun, Anoman menggunakan kesaktiannya untuk memperbesar ukuran
tubuhnya, termasuk ekornya yang terbakar. Ia kemudian melompat dari atap ke
atap istana Alengka, membakar seluruh kerajaan. Setelah membakar Alengka,
Anoman kembali ke Rama dan melaporkan keberhasilan misinya. Lakon ini
mengandung makna filosofis yang dalam. Api yang membakar ekor Anoman
melambangkan ujian dan pengorbanan dalam menjalankan tugas suci. Kesetiaan
Anoman kepada Rama adalah simbol pengabdian tanpa pamrih, sementara
kemampuannya mengatasi api menggambarkan kekuatan spiritual dan ketabahan hati.
Kesimpulannya, mirip dengan cerita Loetoeng Kesaroeng yang
dibuat Film Bisanya tahun 1926 (hampir satu abad silam) antara Anoman dan Lutung
Kesarung ini memiliki kemiripan, yakni pengorbanan dirinya untuk menyelamatkan
orang lain, juga masyarakat. Sangat berbeda dengan si Petruk Ratu dan juga
anaknya si Fufufafa yang malah dibuat film bisu untuk mengelabui masyarakat
dengan menutup-nutupi kegiatannya. Kasus Oplosan Pertamax hanyalah salah satu
contoh Rakyat Indonesia jadi "Korban Mulyono" sebagaimana Kaos yang
saya pakai saat PodCast. Masihkah kita percaya kepada Anaknya alias si Fufufafa
yang terbukti 99,9% postingannya hate speech, SARA, Kampungan dan Porno itu?
Segera #AdiliJokowi dan #Makzulkan Fufufafa kalau tidak ingin #IndonesiaGelap
...
*)- Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Pemerhati
Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen